Panduan lengkap berbagai jenis tes fisik untuk mengukur dan mengevaluasi kondisi fisik atlet secara komprehensif.
Berikut adalah daftar lengkap instrumen tes fisik yang digunakan untuk mengukur berbagai aspek kebugaran atlet.
Tes indeks massa tubuh untuk mengetahui berat badan ideal
Tes daya tahan kardiorespiratori dengan intensitas bertahap
Tes daya tahan maksimal dengan treadmill
Tes lari 12 menit untuk mengukur VO2 max
Tes daya tahan intermiten untuk atlet
Tes lari jarak menengah untuk daya tahan
Tes lari jarak jauh untuk daya tahan aerobik
Tes kekuatan genggaman tangan menggunakan dynamometer
Tes kekuatan otot lengan dan punggung
Tes kekuatan dan daya tahan otot lengan dalam 30 detik
Tes kekuatan dan daya tahan otot lengan dalam 1 menit
Tes kekuatan tarik menggunakan dynamometer
Tes kekuatan dorong menggunakan dynamometer
Tes kekuatan dan daya tahan otot perut dalam 30 detik
Tes kekuatan otot punggung menggunakan dynamometer
Tes power otot lengan dengan lemparan medicine ball dari dada
Tes power otot lengan dengan lemparan medicine ball dari atas kepala
Tes power otot tungkai dengan lompatan tiga tahap
Tes power otot tungkai dengan lompatan vertikal
Tes power otot tungkai dengan lompatan dari papan
Tes daya tahan otot tungkai dengan posisi duduk di dinding
Tes kekuatan tarik dan dorong menggunakan dynamometer
Tes kecepatan lari sprint jarak pendek
Tes kecepatan lari sprint jarak menengah
Tes kecepatan lari sprint jarak standar
Tes kelincahan dengan pola zig-zag dan putaran
Tes kelincahan dengan pola laba-laba
Tes kelincahan dengan gerakan samping
Tes kelincahan dengan lari bolak-balik
Tes kelincahan dengan pola huruf T
Tes keseimbangan statis dan dinamis
Tes keseimbangan dengan berdiri satu kaki
Tes fleksibilitas punggung dan paha belakang
Tes reaksi seluruh tubuh dengan fokus pada tangan
Tes reaksi seluruh tubuh dengan fokus pada kaki
Instrumen tes fisik ini dirancang untuk memberikan evaluasi komprehensif terhadap berbagai aspek kebugaran fisik atlet. Setiap kategori tes memiliki tujuan spesifik dalam mengukur komponen kebugaran yang berbeda.
Tes daya tahan intermiten dengan intensitas bertahap. Hasil dinyatakan dalam format level.shuttle.
Peserta berlari sejauh 1600 meter dan waktu tempuh diukur dalam menit.
Peserta berlari sejauh 2,4 kilometer dan waktu tempuh diukur dalam menit.
Tes kekuatan genggaman tangan menggunakan dynamometer. Hasil diukur dalam kilogram.
Tes kekuatan otot lengan dan punggung. Jumlah pull up yang berhasil dilakukan.
Tes kekuatan dan daya tahan otot lengan dalam 30 detik.
Tes kekuatan dan daya tahan otot lengan dalam 1 menit.
Tes kekuatan tarik menggunakan dynamometer untuk mengukur kekuatan otot lengan dan bahu.
Tes kekuatan dorong menggunakan dynamometer untuk mengukur kekuatan otot lengan dan bahu.
Pull & Push Dynamometer:
Tes kekuatan tarik dan dorong menggunakan dynamometer.
Norma Pull & Push Dynamometer:
Tes kekuatan dan daya tahan otot perut dalam 30 detik.
Rumus Modifikasi Horwill (1994):
VO2max = 0.172 × (meter / 15 - 133) + 33.3
Contoh: Jarak 3100m → VO2max = 45.97 ml/kg/min
Sumber: Perkembangan Olahraga Terkini, Jakarta, 2003
Referensi: Berdasarkan kalkulator TopendSports
Tes daya tahan otot tungkai dengan posisi duduk di dinding untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot tungkai.
Tes kekuatan tarik dan dorong menggunakan dynamometer untuk mengukur kekuatan otot tungkai.
Tes kekuatan otot punggung menggunakan dynamometer untuk mengukur kekuatan otot punggung dan bahu.
Tes power otot lengan dengan lemparan medicine ball dari dada untuk mengukur kekuatan dan power otot lengan.
Tes power otot lengan dengan lemparan medicine ball dari atas kepala untuk mengukur kekuatan dan power otot lengan.
Tes power otot tungkai dengan lompatan tiga tahap untuk mengukur kekuatan dan power otot tungkai.
Tes power otot tungkai dengan lompatan vertikal untuk mengukur kekuatan dan power otot tungkai.
Tes power otot tungkai dengan lompatan dari papan untuk mengukur kekuatan dan power otot tungkai.
Tes fleksibilitas punggung dan paha belakang untuk mengukur kelenturan tubuh.
Tes keseimbangan statis dan dinamis untuk mengukur kemampuan keseimbangan.
Tes keseimbangan dengan berdiri satu kaki untuk mengukur kemampuan keseimbangan statis.
Tes reaksi seluruh tubuh dengan fokus pada tangan untuk mengukur kecepatan reaksi motorik.
Tes reaksi seluruh tubuh dengan fokus pada kaki untuk mengukur kecepatan reaksi motorik.
Tes kelincahan dengan pola zig-zag dan putaran untuk mengukur kelincahan dan koordinasi.
Tes kelincahan dengan pola laba-laba untuk mengukur kelincahan dan koordinasi.
Tes kelincahan dengan gerakan samping untuk mengukur kelincahan dan koordinasi.
Tes kelincahan dengan lari bolak-balik untuk mengukur kelincahan dan koordinasi.
Tes kelincahan dengan pola huruf T untuk mengukur kelincahan dan koordinasi.
Tes kecepatan lari sprint jarak pendek untuk mengukur kecepatan dan akselerasi.
Tes kecepatan lari sprint jarak menengah untuk mengukur kecepatan dan akselerasi.
Tes kecepatan lari sprint jarak standar untuk mengukur kecepatan dan akselerasi.